Sterilisasi
Alat atau bahan yang akan digunakan dalam laboratorium Mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah terbebas dari mikroba yang ada pada alat dan bahan. Melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Alkohol yang sering digunakan dalam sterilisasi adalah alkohol 70%. Alkohol jenis ini banyak digunakan dalam sterilisasi karena bisa membunuh bakteri atau kontaminan, dengan merusak unsur protein yang menjadi sumber makanannya dan merubah pelarut membran lemak yang ada di tubuh bakteri tersebut. Alat yang digunakan pada saat sterilisasi adalah Autoklaf. Autoklaf merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan uap panas pada tekanan 1 atm dan suhu 121oC selama 15 menit.
Media Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA merupakan media sintesis yang sangat umum yang digunakan untuk mengembang biakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi terdiri kafein pepton 3 gram, ragi 2.5 gram, dextrose 1 gram dan agar 15 gram. Jenis mikroba yaitu khamir dan kapang. Khamir dan jamur dapat tumbuh di media PDA karena PDA mengandung karbohidrat yang cukup sehingga baik untuk pertumbuhan khamir dan jamur. Contoh mikroorganisme adalah Saccharomyses cereviceae, Aspergillus brasiliensis dan Trychophyton mentagrophytes.
Cara pembuatan media PDA adalah media yang telah disediakan ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan aquades hingga
mencapai 250 ml. Setelah itu dipanaskan diatas
penangas hingga mendidih sambil diaduk. Setelah mendidih, diangkat kemudian ditutup dengan kapas dan
dibungkus dengan aluminium foil dan disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Setelah dingin disimpan
di dalam lemari es.
Media Plate Count Agar (PCA)
Plate Count Agar (PCA) merupakan media sintesis yang berfungsi untuk menghitung jumlah mikroorganisme total dan untuk menumbuhkan khamir dan kapang. Komposisi PCA yaitu kasein hidrolisat 5 gram, ekstrak khamir 2,5 gram, dextrose 1 gram, dan agar 15 gram. Jenis mikroba yang ditumbuhkan adalah khamir dan kapang karena di dalamnya mengandung casein enzymic hidrolisate yang menyediakan asam amino dan subtansi nitrogen komplek serta ekstrak yeast yang mensuplai vitamin B kompleks. Contoh mikroorganisme Bacillus subtillus, Eschericia coli dan Lactobacillus casei.
Cara pembuatan media PCA adalah media yang telah disediakan ditimbang sebanyak 5,25 gram, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan aquades hingga mencapai 250 ml. Setelah itu dipanaskan diatas penangas hingga mendidih sambil diaduk. Setelah mendidih, diangkat kemudian ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil dan disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Setelah dingin disimpan di dalam lemari es.
Media Nutrient Agar (NA)
NA merupakan suatu media sintesis dan yang berbentuk padat yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa–senyawa kimia. Berfungsi untuk enumerasi bakteri dan medium kultivasi. Komposisi NA yaitu ekstrak daging 3 gram, pepton 5 gram dan agar 15 gram. Jenis mikroba yang ditumbuhkan yaitu bakteri karena dalam media Na terkandung pepton, yeast dan beef extract yang berfungsi sebagai sumber nitrogen dan sumber karbon, sumber vitamin dan beberapa senyawa lain untuk membantu pertumbuhan bakteri. Contoh mikroorganisme adalah Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhi.
Cara pembuatan media NA adalah media yang telah disediakan ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu ditambahkan aquades hingga mencapai 250 ml. Setelah itu dipanaskan diatas penangas hingga mendidih sambil diaduk. Setelah mendidih, diangkat kemudian ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil dan disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC dan tekanan 1 atm. Setelah dingin disimpan di dalam lemari es.
Media Kentang Agar
Kentang agar merupaka media semisintesis, berfungsi untuk
menumbuhkan kapang. Komposisinya terdiri dari kentang 200 gram, glukosa 20 gram,
agar 15 gram dan aquades 1 L. Jenis mikroba yang ditumbuhkan yaitu kapang
karena mengandung sumber karbohidrat dari ekstrak kentang sehingga baik untuk
pertumbuhan kapang. Contoh mikroorganisme adalah Saccharomyces cerevisiae dan Aspergillus oryzae.
Cara pembuatan media Kentang Agar adalah kentang harus dipotong kecil– kecil kemudian ditimbang masing - masing 150 gram dan dihancurkan dengan cara blender. Setelah itu kedua bahan yang telah diblander kemudian disaring, lalu kedua bahan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berbeda-beda, ditambahkan aquadest hingga 500 ml. Setiap erlenmeyer ditambahkan agar 5,9 gram dan sukrosa 30 gram. Dilakukan homogenisasi dengan memasukkan bahan ke dalam microwave dengan waktu ± 12 menit. Setelah dihomogenkan dilakukan pendinginan dengan cara bahan di rendam dalam air, terakhir kedua bahan disterilisasi autoclave.
Media Tauge Agar
Tauge Agar merupakan media semisintesis, berfungsi untuk menumbuhkan khamir dan kapang. Komposisi tauge
agar yaitu tauge 5 gram, sukrosa 3 gram, agar 0,75 gram dan aquades 50 ml. Jenis mikroba yang ditumbuhkan yaitu khamir
dan kapang karena pada media ini mengandung sukrosa yang merupakan sumber
karbohidrat yang dapat menumbuhkan khamir dan kapang. Contoh mikroorganisme
adalah Scenedesmus, Candida utilis dan Candida
albicans.
Cara Pembuatan media Tauge Agar adalah tauge dikupas dan dicuci, setelah itu ditimbang sebanyak 150 gram dan dihancurkan dengan cara blender. Setelah itu kedua bahan yang telah diblander kemudian disaring, lalu kedua bahan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berbeda-beda, ditambahkan aquadest hingga 500 ml. Setiap erlenmeyer ditambahkan agar 5,9 gram dan sukrosa 30 gram. Dilakukan homogenisasi dengan memasukkan bahan ke dalam microwave dengan waktu ± 12 menit. Setelah dihomogenkan dilakukan pendinginan dengan cara bahan di rendam dalam air, terakhir kedua bahan disterilisasi autoclave.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1998. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta
Prandhika. 2008. Menentukan Mikroba Pada Pangan. Jakarta
Subandi, 2012. MikroBiologi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Waluyo, 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar